Sabtu, 15 Oktober 2016

UPACARA ADAT JAWA



 UPACARA ADAT JAWA YANG MASIH BERTAHAN DI ERA MODERN

Suku Jawa dikenal sebagai suku dengan jumlah populasi terbanyak di seluruh Indonesia. Di manapun tempat di Nusantara, orang Jawa pasti selalu ada. Selain dikenal memiliki pribadi yang ramah, orang-orang Jawa juga punya sejarah tradisi dan kebudayaan yang luar biasa, sama seperti suku-suku lainnya. Hal ini dibuktikan misalnya dengan banyaknya jenis tari, musik, rumah adat, dan upacara adat yang dimilikinya. Upacara Adat Jawa Upacara adat adalah suatu ritual yang dilakukan secara bersama-sama oleh kelompok masyarakat yang masih memiliki keterkaitan etnis, suku, maupun kebudayaan untuk mencapai tujuan yang bersumber pada nilai-nilai leluhur dan nenek moyang mereka.
Di Jawa , ada beberapa upacara adat yang tergolong cukup unik dan harus dikenalkan pada genarasi muda agar warisan nenek moyang ini tetap lestari dan terjaga. Apa saja upacara adat Jawa tersebut?.

NILAI BUDI PEKERTI PADA BEBERAPA LAGU DOLANAN JAWA



I. Tembang dolanan berbahasa Jawa mengandung nilai religius atau keagamaan

a.   SLUKU-SLUKU BATOK
Sluku-sluku bathok
Bathoke ela-elo
sluku bathok
Bathoke ela-elo
Si Rama menyang Solo
Oleh-olehe payung motha
Mak jenthit lolo lobah
Wong mati ora obah
Nek obah medeni bocah
Nek urip goleka dhuwit.

Lirik tembang dolanan yang berjudul ‘Sluku-sluku Bathok’ tersebut apabila diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia sebagai berikut.

‘Ayun-ayun kepala’
‘Kepalanya geleng geleng’
‘Si bapak pergi ke Solo’
‘Oleh-olehnya payung mutha’
‘Secara tiba-tiba begerak
‘Orang mati tidak bergerak’
‘Kalau bergerak menakuti orang’
‘Kalau hidup carilah uang’

ORA ILOK



Bentuk Ungkapan ora ilok

Berdasarkan data, bentuk ungkapan ora ilok berupa:
1. Larangan
Ungkapan ‘ora ilok’ dalam bahasa Indonesia berarti ‘tidak baik’ merupakan ungkapan dengan tujuan untuk melarang penutur kepada mitra tuturnya untuk tidak melakukan suatu perbuatan yang tidak baik.
2. Larangan dengan menyertakan akibat

Ungkapan ora ilok dalam bahasa Jawa yang menyertakan akibat jika seseorang melanggar larangan tersebut dapat dilihat pada contoh berikut:
a. Ora ilok nglungguhi bantal, engko wudunen ‘tidak baik
    menduduki bantal, nanti bisa bisulan’
b. Ora ilok dolanan beras, engko tangane kithing ‘tidak baik
    bermain beras, nanti tangannya keriting (dua jari tangan saling
    melekat /bertumpang tindih)
c. Ora ilok perawan lungguh/ngadek neng ngarep lawang, mengko
    iso dadi perawan tuwa ‘tidak baik anak gadis duduk atau berdiri
    di tengah pintu, nanti bias jadi perawan tua’
d. Ora ilok ngidoni sumur, mengko lambene guwing ‘tidak baik
    meludahi sumur, nanti bibirnya sumbing’

Jumat, 14 Oktober 2016

Kebudayaan Jawa


Tata Cara Pernikahhan Adat Jawa






Prosesi Pernikahan Adat Jawa yang Bermakna dan Unik

Jika kamu tinggal di Jawa, tentu familiar dengan janur kuning melengkung yang berada di depan rumah si wanita. Janur ini bermakna seperti papan reklame, semacam siaran untuk memberitahu masyarakat luas kalau ada pesta acara pernikahan.
Tata cara prosesi pernikahan adat jawa yang sebenarnya dapat berlangsung lebih dari satu hari. Bahkan, pada zaman dahulu pesta acara pernikahan bisa sampai 7 hari karena adanya pertunjukan wayang.


seserahan pernikahan adat jawa


Budaya tanah jawa memang menyimpan sejuta keindahan dan keagungan yang tetap dipegang teguh oleh masyarakatnya.
Hal ini dapat kita lihat dalam prosesi upacara pernikahan yang penuh makna dan khas. Beragam tradisi dan tata cara pernikahan menjadi bagian dari adat masing-masing daerah.
Berikut ini tahapan tata cara prosesi pernikahan adat jawa yang umum dilakukan oleh masyarakat jawa tengah dan sekitarnya, yang kami jabarkan dalam 5 tahap.

Senin, 10 Oktober 2016

universitas islam negeri sunan kalijaga

Visi - Misi - Tujuan


Visi:
Unggul dan Terkemuka dalam Pemanduan dan Pengembangan Keislaman dan Keilmuan bagi Peradaban.
Misi: