Senin, 21 November 2016

gaya hidup jaman sekarang

gaya hidup pada zaman sekarang

gaya hidup pada zaman sekarang
Gaya hidup anak muda masa kini
Jaman sudah semakin modern dan canggih semua serba instan dan gampang tetapi semua semakin mahal, jaman anak muda jaman dulu dan sekarang sangat jauh berbeda,tetapi sekarang saya sudah mengenali gaya hidup anak muda jaman sekarang yang semakin canggih.
Perilaku dan gaya hidup anak muda masa kini sungguh sangat maju. Ini di karenakan tekhnologi yang semakin canggih dan tentunya dengan sarana tempat yang menunjang sehingga para anak muda dapat mengubah gaya hidupnya secara bebas dan sangat modern menurut kemauannya sendiri.
Ini bisa menjadi baik bisa juga menjadi buruk bagi kehidupan bermasyarakat. Sisi baiknya mungkin masyarakat kita khususnya anak muda bisa lebih mengenal dunia global dan tidak ketinggalan zaman oleh negara2 lain. Mungkin sisi buruknya adalah anak muda menjadi gaya hidup yg glamor dan sombong jika ia mempunyai harta dan kekayaan orang tuanya melakukan gaya hidup yg tidak semestinya dilakukan olehnya dll.

SENI RUPA TERAPAN


SENI RUPA TERAPAN JAWA


SENI RUPA TERAPAN

Seni rupa terap sering disebut juga sebagai seni kria, yaitu paduan antara seni dan ketrampilan. Seni terapan mulai berkembang pesat setelah jaman kemerdekaan Bangsa Indonesia, meskipun bangsa Indonesia adalah salah satu bangsa yang telah mempunyai peradaban tinggi di bidang seni rupa terapan sebelum pengaruh barat masuk ke Indonesia. Dalam mempelajari seni rupa terapan akan kita intregasikan dengan karya seni rupa terapan tradisional. Karya seni rupa terapan yang kita kenal di daerah kita terbagi dalam 4 jenis karya terapan yaitu : Kaligrafi, Desain, Kria, dan Produk Industri. Terkait dengan pembelajaran seni budaya berbasis local (genius local seource) kita akan terapkan dengan materi contoh karya rupa terapan tradisional yang ada di daerah Jawa Tengah.



A. KALIGRAFI
Huruf adalah media utama sebuah karya Kaligrafi. Di Jawa, karya ini sudah pernah ada namun mulai berkembang pesat sejak budaya Islam masuk di Indonesia. Kaligrafi dalam pengertian khusus indentik dengan huruf Arab, akan tetapi di Jawa ada juga kaligrafi huruf Jawa dan zaman mutakir ini huruf internasional juga sudah ada.

Contoh kaligrafi dari huruf arab :



Contoh kaligrafi huruf Jawa :
















B. DESAIN TRADISIONAL
1. Arsitektur Rumah Jawa

Perminan Ku dulu kemana perginya?


Permainan Tradisional Anak-anak  

1. Layangan

layangan
layangan
Siapa yang tidak kenal dengan layangan?. Permainan layang-layang ini sangat digemari oleh para anak laki-laki. kata ‘layang’ diduga berasal dari kata melayang. Benda ini dibuat dari kertas minyak, dengan kerangka bambu, disambungkan dengan tali kenur untuk mengendalikan layangan. Cara permainannya terkesan mudah, tapi lumayan susah karena membutuhkan bantuan angin. Sebelum lepas landas, kamu harus mencari lapangan yang luas, dan menunggu angin berhembus. Untukstarting kamu harus memegang layangan tersebut, dan menjulurkan tali sedikit demi sedikit hingga layangan pun perlahan terbang.
Tradisi ini hampir musnah ketika memasuki era teknologi. Sangat disayangkan sih, karena permainan ini melatih kamu mengarahkan benda dengan memanfaatkan angin.

2. Congklak

congklak
congklak
Permainan tradisional lainnya adalah congklak atau dakon dimainkan oleh anak perempuan. Permainan ini biasanya dimainkan oleh 2 orang saja. Bahan congklak terbuat dari kayu atau plastik, terdiri dari 7 lubang yang saling berhadapan dan 2 lubang besar di setiap sudutnya. Isi congklak disebut biji congklak. bisa diisi dengan biji-bijian, kelereng kecil, atau benda yang berbentuk butiran kecil dan bisa dipegang oleh kepalan tangan kita.
Pada awal main, setiap lubang diisi dengan 7 buah biji congklak kecuali lubang besar. Seperti biasa hompimpa dulu untuk menentukan siapa yang menang, ia pun bebas mengambil biji congklak. Isi bijinya diambil dan dibagi satu-satu ke lubang searah jarum jam, bila ia habis di lubang yang berisi congklak, iapun bisa lanjut membagikan biji congklak ke setiap lubang, hingga akhirnya berhenti di lubang yang kosong. Bila ia berhenti di lubang wilayahnya, ia bisa mengambil biji congklak yang dihadapannya ( biji congklak lawan ) lalu isi-isi congklak tersebut simpan di lubang besar. Bila ia berhenti dilubang lawan, maka giliran lawannya yang bermain. Seperti itu sampai tidak ada congklak tersisa di lubang-lubang kecil. Aturan mainnya, yang mengumpulkan biji terbanyak dialah yang menang.

Jumat, 04 November 2016

BATIK CANTIK

FILOSOFI KU

Source: http://meandeachotherblablablah.blogspot.co.id/2012/03/beberapa-macam-motif-batik-dan.html
Batik kini menjadi sebuah ikon baru dalam dunia Fashion tanah air, terutama setelah diakuinya Batik oleh UNESCO sebagai salah satu warisan budaya yang perlu dilestarikan.
Dampak dari pengakuan tersebut sungguh luar biasa. Kini Batik bukan hanya busana untuk acara formal, banyak yang memakai Batik sebagai busana casual, terutama untuk Batik bermotif kontemporer.
Tapi, sebagai bangsa yang mewarisi Batik dari nenek moyang, tidak ada salahnya untuk mengetahui asal-usul Batik dan motif-motif Batik Tradisional beserta filosofi-filosofi yang terkandung di dalamnya. Sesungguhnya, makna dari selembar kain Batik tersebut lebih berharga daripada busana yang terbuat dari kain Batik karena merupakan identitas asli bangsa Indonesia.

Berikut beberapa motif batik beserta filosofinya:
 Motif Batik Truntum
 
Zat Pewarna: Soga Alam  
Kegunaan : Dipakai saat pernikahan
Ciri Khas : Kerokan
Makna Filosofi : Truntum artinya menuntun, diharapkan orang tua bisa menuntun   calon pengantin.
Daerah: Jogja
 

Motif Batik Tambal


Zat Pewarna: Soga Ala
Digunakan : Sebagai Kain Panjang
Unsur Motif : Ceplok, Parang, Meru dll
Ciri Khas : Kerokan
Makna Filosofi : Ada kepercayaan bila orang sakit menggunakan kain ini sebagai selimut, sakitnya cepat sembuh, karena tambal artinya menambah semangat baru
Daerah: Jogja




GAMELANKU

GAMELAN


Seperangkat Gamelan
Gamelan Orkestra adalah ensembel musik yang biasanya menonjolkan metalofon, gambang, gendang, dan gong. Istilah gamelan merujuk pada instrumennya / alatnya, yang mana merupakan satu kesatuan utuh yang diwujudkan dan dibunyikan bersama. Kata Gamelan sendiri berasal dari bahasa Jawa gamel yang berarti memukul / menabuh, diikuti akhiran an yang menjadikannya kata benda. Orkes gamelan kebanyakan terdapat di pulau Jawa, Madura, Bali, dan Lombok di Indonesia dalam berbagai jenis ukuran dan bentuk ensembel.
Kemunculan gamelan didahului dengan budaya Hindu-Budha yang mendominasi Indonesia pada awal masa pencatatan sejarah, yang juga mewakili seni asli indonesia. Instrumennya dikembangkan hingga bentuknya sampai seperti sekarang ini pada zaman Kerajaan Majapahit. Dalam perbedaannya dengan musik India, satu-satunya dampak ke-India-an dalam musik gamelan adalah bagaimana cara menyanikannya. Dalam mitologi Jawa, gamelan dicipatakan oleh Sang Hyang Guru pada Era Saka, dewa yang menguasai seluruh tanah Jawa, dengan istana di gunung Mahendra di Medangkamulan (sekarang Gunung Lawu). Sang Hyang Guru pertama-tama menciptakan gong untuk memanggil para dewa. Untuk pesan yang lebih spesifik kemudian menciptakan dua gong, lalu akhirnya terbentuk set gamelan.
Gambaran tentang alat musik ensembel pertama ditemukan di Candi Borobudur, Magelang Jawa Tengah, yang telah berdiri sejak abad ke-8. Alat musik semisal suling bambu, lonceng, kendhang dalam berbagai ukuran, kecapi, alat musik berdawai yang digesek dan dipetik, ditemukan dalam relief tersebut. Namun, sedikit ditemukan elemen alat musik logamnya. Bagaimanapun, relief tentang alat musik tersebut dikatakan sebagai asal mula gamelan.
Penalaan dan pembuatan orkes gamelan adalah suatu proses yang kompleks. Gamelan menggunakan empat cara penalaan, yaitu sléndro, pélog, “Degung” (khusus daerah Sunda, atau Jawa Barat), dan “madenda” (juga dikenal sebagai diatonis, sama seperti skala minor asli yang banyak dipakai di Eropa).
Musik Gamelan merupakan gabungan pengaruh seni luar negeri yang beraneka ragam. Kaitan not nada dari Cina, instrumen musik dari Asia Tenggara, drum band dan gerakkan musik dari India, bowed string dari daerah Timur Tengah, bahkan style militer Eropa yang kita dengar pada musik tradisional Jawa dan Bali sekarang ini.
Interaksi komponen yang sarat dengan melodi, irama dan warna suara mempertahankan kejayaan musik orkes gamelan Bali. Pilar-pilar musik ini menyatukan berbagai karakter komunitas pedesaan Bali yang menjadi tatanan musik khas yang merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan sehari-hari.
Untuk daerah Sekitar Jawa Tengah dan Yogyakarta umumnya gamelan terdiri dari 2 pangkon (jenis) yakni Slendro dan Pelog yang mempunyai titi nada yang berbeda. Slendro pada dasarnya adalah nada mendekati minor sedangkan Pelog menghasilkan nada yang cenderung mendekati nada diatonis. Berikut ini Seperangkat gamelan Jawa yang umumnya dibunyikan di Jawa Tengah umumnya, diantaranya :

1. Kendang

Kendang merupakan alat musik ritmis (tak bernada) yang berfungsi mengatur irama dan termasuk dalam kelompok “membranofon” yaitu alat musik yang sumber bunyinya berasal dari selaput kulit atau bahan lainnya.
Kendang kebanyakan dimainkan oleh para pemain gamelan profesional, yang sudah lama menyelami budaya Jawa. Kendang kebanyakan di mainkan sesuai naluri pengendang, sehingga bila dimainkan oleh satu orang denga orang lain maka akan berbeda nuansanya.
Menurut bukti sejarah, kelompok  membranofon telah populer di Jawa sejak pertengahan abad ke-9 Masehi dengan nama: padahi, pataha (padaha), murawa atau muraba, mrdangga, mrdala, muraja, panawa, kahala, damaru, kendang. Istilah ‘padahi’ tertua dapat dijumpai pada prasasti Kuburan Candi yang berangka tahun 821 Masehi (Goris, 1930). Seperti yang tertulis pada kitab Nagarakrtagama gubahan Mpu Prapanca tahun 1365 Masehi (Pigeaud, 1960), istilah tersebut terus digunakan sampai dengan jaman Majapahit.
Penyebutan kendang  dengan berbagai nama menunjukkan adanya berbagai macam bentuk, ukuran serta bahan yang digunakan, antara lain : kendang berukuran kecil, yang pada arca dilukiskan sedang  dipegang oleh dewa , kendang ini disebut “damaru“.
Kendang
Kendang